Subscribe to Zinmag Tribune
Subscribe to Zinmag Tribune
Subscribe to Zinmag Tribune by mail
Oleh ; A.Sofyan Ilyas, S.Ag

Bulan suci kini telah datang. Berbagai aktivitas unggulan sebelum menjelang bulan suci ini telah dipersiapkan sehingga pada waktunya dapat melaksanakannya dengan seksama dan sungguh-sungguh.
Sebagai seorang muslim yang senantiasa mendambakan bulan Ramadhan tiba, hati kita selalu terpaut dengan kedatangan bulan penyelamat itu.
Ramadhan sebagaimana kita maklum, adalah bulan mempunyai banyak arti seperti di antaranya: "pembakar".
Dimaknai demikian karena bulan Ramadhan dapat menghanguskan dosa-dosa yang telah diperbuat. Rasulullah SAW bersabda :
من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه (متفق عليه)
Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharapkan pahalanya, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Bagi kita, sebagai masyarakat perantau, bulan Ramadhan terkadang sulit memberi arti kepada kita, sehingga kita tidak dapat mengisinya dan kadang pula tidak mengerti apa rahasia dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Hal itu mungkin disebabkan karena kita belum mendapatkan informasi dari orang-orang yang mengerti dan berkompeten tentang Ramadhan seperti yang kita harapkan, atau kita sendiri tidak berusaha untuk mencari tahu.
Sesungguhnya, begitu banyak informasi mengenai keunggulan bulan suci ini. Terlebih lagi kita sekarang sedang merantau di pusat negeri turunnya Bulan suci Ramadhan. Betapa sangat disayangkan jika tidak pandai-pandai mencari tahu akan faedah bulan suci ini.
Bak kelaparan di lumbung padi. Itulah gambaran kita yang kurang pandai memetik manfaat dari perantauan di negeri gurun pasir ini.
Banyak saudara kita menyikapi berbagai kelebihan bulan Ramadhan dengan biasa saja. Ada sebagian orang berkata: Ramadhan dan bulan lainnya sami mawon ra ono bedane, karena majikan kita tidak pernah memberikan kelebihan apapun kepada kita untuk mengisinya. Bahkan sebaliknya kita semakin payah dan "riweuh" melayani majikan kita sebulan penuh melebihi bulan-bulan lainnya
Pada bulan yang mulia ini, seharusnya kita meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama saudara kita, baik seperantauan, terlebih mereka yang berada di negeri tercinta. Kita harus senantiasa memperhatikan ka karena kita adalah bagian dari mereka.
Sebagai bahan renungan yang perlu menjadi perhatian kepedulian kita, bahwa belum lama ini per tanggal 01 Oktober 2005, pemerintah kita telah menyesuaikan kembali harga BBM alias menaikan harga yang sampai saat ini telah mencapai Rp 3.500,- per liter, juga meledaknya bom di Bali yang cukup banyak menelan korban.
Jika kita merenungkan segala gejala yang terjadi di negeri kita, tentu setiap kita akan merasa pesimis. Berbagai bencana yang melanda negeri seakan tidak pernah henti. Dari waktu ke waktu bukan berkurang malah semakin bertambah, itu akibat ulah tangan anak bangsa sendiri. Di bulan suci ini hendaknya merenungkan segala bencana itu dengan mengambil hikmah.
Kita yang berada di negeri perantauan janganlah memperparah penderitaan saudara kita yang berada di sana dengan acuh tak acuh. Mereka sedang berada dalam kesulitan yang semakin hari kian memuncak, memperjuangkan hidup mereka yang
kian berat. Kita sedang ditimpa penderitaan global, jangan bersikap masa bodoh dan saling menyalahkan dengan membiarkan mereka
Mereka bukan pemalas, mereka bukan tidak ingin bekerja, tapi pekerjaan tidak ada. Kalaupun ada, harus bersaing dengan yang lainnya Seandainya mereka punya kesempatan untuk pergi merantau, pastilah merekapun akan melakukannya. Tapi mereka tidak punya biaya untuk itu. Sungguh sangat ironis memang jika kita bayangkan, negara dengan kekayaan alam yang melimpah, akan tetapi hidup dengan keadaan menderita.
Di bulan suci ini jadikanlah sebagai bulan renungan. Disamping kita berfikir untuk diri kita sendiri, kita juga sepatutnya berfikir pula untuk saudara kita. Apa yang dapat kita perbuat untuk mereka? Apa yang kita sumbangkan bagi saudara kita? Kita dapat memberi, walau tidak dengan rupiah atau riyal, apakah mungkin?
Tentu bukan mustahil. Kita memberikan kesadaran kepada saudara kita sesama perantau untuk meningkatkan kepedulian dalam mengentaskan penderitaan mereka adalah merupakan amal kebajikan yang pasti tercatat di sisi Allah. Nabi Muhammad saw. bersabda: "Barangsiapa yang tidak peduli dengan urusan sesama muslim, maka ia bukan termasuk golongan kami" (al-Hadits).
Jenis kepedulian dapat berupa sumbangan tenaga, harta dan fikiran.
Sumbangan tenaga adalah bantuan langsung bersifat fisik seperti bahu membahu dalam menyalurkan bantuan dari pihak para dermawan baik pemerintah atau masyarakat seperti membangun rumah-rumah penduduk jalan-jalan, tempat-tempat ibadah, pasar dan tempat-tempat yang lainnya yang dibutuhkan.
Sumbangan materi adalah bahwa kita berusaha meringankan penderitaan saudara kita dengan harta benda baik secara langsung atau melalui perantara kepanitian yang besedia menyalurkannya, seperti yang sudah kita ketahui di antaranya Yayasan Ihsanul Umat, Majlis-majlis Ta'lim, dan pihak KBRI.
Adapun sumbangan fikiran yang bisa kita berikan adalah ikut andil membantu mencarikan jalan keluar penderitaan saudara-saudara kita melalui sarana atau media yang notabene berjuang untuk menyampaikan saran, nasihat, ajaran, dan informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Sumbangan ini dapat lebih luas manfaatnya bagi masyarakat, baik ketika dilanda musibah maupun tidak tertimpa musibah. Karena sarana ini dapat bekerja secara simultan dan berkesinambungan tidak putus di tengah jalan. Khusus sumbangan jenis ini, sampai saat ini belum ada satu wadah pun yang bersedia berjuang untuk menampung aspirasi masyarakat kita khususnya di kota Riyadh, demi pemerintah dan rakyatnya. Padahal jika ditilik secara seksama di lapangan, keberadaan organisasi sejenis ini merupakan tolok ukur kepedulian masyarakat kita terhadap bangsa dan negara.
Bulan yang suci ini kita jadikan momentum untuk menggugah kembali rasa kepedulian kita yang kian hari mungkin pudar bahkan terpinggirkan. Kita melulu disibukan oleh aktivitas rutin sebagai TKI, lalu melupakan tanggung jawab kita sebagai masyarakat yang sedang dilanda musibah dengan berbagai krisis. Seyogyanya kita harus berfikir global. Paling tidak, rasa nasionalisme sebagai sesama bangsa Indonesia, terlebih lagi sesama saudara muslim, hendaklah kita tumbuhkan kembali, dengan cara memperhatikan nasib saudara-saudara kita di sana.
Kalau kita mulai dengan diri kita, orang lain akan merasa simpatik. Kita bahu membahu berjuang sesuai wadah perjuangannya. Dan atas dasar keridhoan Allah jualah kita semua memulai langkah. Karena jika bukan dari perhatian kita, lalu siapa lagi? Jika bukan kita, sampai kapan negara kita akan mengibarkan benderanya dengan setengah tiang?

*) Alumnus Sastra Arab IAIN Jakarta
You can leave a response, or trackback from your own site.

1 Response to "TKI Sambut Bulan Suci Ramadhan"

  1. Zahid Hamidi Said,

    Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
    Saya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan MBAH WIRANG yg telah membantu dia menjadi sukses dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya dan beliau juga membantu untuk melariskan usaha/dagangan saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini dan ini semua berkat bantuan MBAH WIRANG,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang dan alhamdulillah kini sekarang saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH WIRANG atas bantuan nomer togel Nya. Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) atau anda yg punya usaha ingin melancarkan usaha anda jangan ragu atau maluh segera hubungi MBAH WIRANG di hendpone (+6282346667564) & (082346667564) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...




    Posted on 25 May 2017 at 01:09

     

Post a Comment